13 December 2018

Bahaya Kesyirikan


Bahaya Kesyirikan”
سم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ketiga (3) adalah tentang “Bahaya kesyirikan”.

Tauhid adalah amalan yang paling Allah cintai, Sebaliknya Syirik (yaitu menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam beribadah) adalah amalan yang sangat Allah murkai.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memang Maha Pengampun, akan tetapi bila seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut.

Orang tersebut akan kekal di dalam neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan baginya untuk masuk ke dalam surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sungguh ini adalah sebuah kerugian yang tidak ada kerugian lebih besar daripada kerugian ini.

Allah berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki.”
(QS An Nisa: 48)

Allah juga berfirman:

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِالله فَقَدْ حَرَّمَ الله عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka. Dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim”.
(QS Al-Maidah: 72)

Oleh karena itu, Hati-hatilah saudaraku, dengan dosa yang satu ini, terkadang seseorang terjerumus ke dalam dosa ini sedangkan dia tidak menyadarinya.

Bentengilah dirimu dengan perisai ilmu yaitu ilmu agama, belajarlah dan berdo’alah kepada Allah.

Berdo’alah kepada Allah dengan sejujur-jujurnya, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita dan juga keluarga kita dari perbuatan syirik ini.

Itulah halaqah yang ke-3 dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

Sumber: Materi audio group WA-HSI ‘Abdullah Roy.MA’

No comments:

Post a Comment