20 December 2018

Tidak ada Ilmu tanpa Buku


‘Fawaid

"Tak ada Ilmu Tanpa Buku"

Betapa Para Salaf begitu Perhatiannya dengan Buku.Salah seorang penyair pernah berkata:

وفقد الكتاب كفقد الصواب... فيا هول من قد أضاع الكتب

"Hilangnya buku bak hilangnya pahala...

Duhai, alangkah buruknya orang yang menyia-nyiakan bukunya."

Abu 'Ali al-Farisi رحمه الله...

“Beliau adalah al-Hasan bin Ahmad bin Abdul Ghoffar al-Farisi, lebih dikenal dengan sebutan Abu Ali al-Farisi. Beliau adalah ahli Bahasa dan pakar Nahwu di zamannya. Lahir di Fasa, Persia tahun 288 H. Tinggal di Baghdad pada tahun 307 H, kemudian beliau melancong ke beberapa negeri.

Diantara karya beliau yang terkenal adalah ‘Al-Idhoh fî Qowa'idil 'Arobi’.
... pernah mengisahkan:

وقع حريق ببغداد، فأكل كل كتبي، وكنت قد كتبت بخط يدي!! فبقيت شهرين لا أكلم أحدا!! من شدة الهم والغم الذي نزل بي... وأقمت مدة ذاهلا متحيرا
"Suatu ketika terjadi kebakaran hebat di Baghdad yang menghabiskan seluruh buku-bukuku. Padahal aku menulisnya dengan tanganku sendiri !!
Selama 2 bulan, saya tidak bisa berbicara dengan seorang pun, karena kesedihan dan kegundahan yang luar biasa menyelimutiku... Selama beberapa waktu lamanya saya dirundung kesedihan dan kebingungan..." [Mu'jamul Udaba'- karya Yaqut al-Hamawî (VII/287) ]

Syaikh Muhammad bin Shalih ash-Shoy'ari berkata:

إن هذا العلم الشرعي هو كنز نفيس وجوهرة غالية
"Sesungguhnya ilmu syar'i ini adalah harta paling berharga dan permata paling bernilai."

ولما عقل السلف هذه المعاني كانوا يتحسرون على فواته عليهم كتحسرهم على فقد الأبناء والزوجات والأموال
"Para Salaf adalah orang yang memahami makna hal ini, karena itu mereka merasakan kerugian lantaran kehilangan ilmu sebagaimana mereka merasa rugi karena kehilangan anak, istri ataupun harta...!!!"

Apakah kita juga merasakan hal yang sama ⁉
 
Reshare from : @abinyasalma- WAG Al-Wasathiyah Wal-I'tidal
‘Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat, dengan tetap menyertakan sumber’.

No comments:

Post a Comment