01 January 2019

BERDOA’ kepada selain ALLAH adalah SYIRIK BESAR

Berdo'a’ kepada selain Allah adalah Syirik Besar

بسم الله الحمر الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-12; “Berdo’a Kepada Selain Allah Adalah Syirik Besar”.

Berdo’a kepada Allah adalah seseorang menghadap Allah dengan maksud supaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mewujudkan keinginannya, baik dengan meminta atau dengan merendahkan diri, mengharap dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 Berdo’a dengan makna di atas adalah ibadah.

Berkata An Nu’man Ibnu Basyirin radhiyallahu ‘anhu :
“Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallama bersabda : ‘Do’a adalah ibadah.’

Kemudian Beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam membaca ayat:
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ
“Dan Rabb kalian berkata : ‘Berdo’alah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengabulkan kalian”.
Sesungguhnya orang- orang yang sombong dari beribadah kepadaKu, mereka akan masuk ke dalam neraka jahanam dalam keadaan terhina”.
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah).

-   Dan makna “beribadah kepadaKu” adalah “berdoa kepadaKu”.

Apabila do’a adalah ibadah yang merupakan hak Allah semata, maka berdo’a kepada selain Allah dengan merendahkan diri di hadapannya, mengharap dan juga takut kepadanya, sebagaimana ketika dia mengharap dan takut kepada Allah adalah termasuk syirik besar.

Dan termasuk jenis do’a adalah:
- 1. Istighatsah (meminta dilepaskan dari kesusahan)
- 2. Isti’adzah (meminta perlindungan)
- 3. Isti’anah (meminta pertolongan)

Apabila di dalamnya ada perendahan diri, pengharapan dan takut, maka ini adalah ibadah, hanya diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.

Dan perlu kita ketahui bahwasanya:

- Boleh seseorang beristighatsah, beristi’adzah, beristi’anah kepada seorang makhluk dengan 4 syarat:

- 1. Makhluk tersebut masih hidup.
- 2. Dia berada di depan kita atau bisa mendengar ucapan kita.
- 3. Dia mampu sebagai makhluk untuk melakukannya.
- 4. Tidak boleh seseorang bertawakkal kepada sebab tersebut, akan tetapi bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan sebab.

Orang yang beristighatsah, beristi’adzah atau beristi’anah kepada orang yang sudah mati atau kepada orang yang masih hidup, akan tetapi tidak berada di depan kita atau tidak mendengar ucapan kita atau meminta makhluk perkara yang tidak mungkin melakukannya kecuali Allah, maka ini termasuk syirik besar.

Itulah halaqah yang ke-12 dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

       Sumber : Group WA-HSI Abdullah Roy.

No comments:

Post a Comment