WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
Jum’at,15 Rabi’ul Awwal 1440 H / 23 November 2018 M
Dr. Firanda Andirja, M.A.
Kitab Bulughul Maram | Kitabul Jami’
Pembahasan 10 | Bab 01 | Adab
Hadits 08: “Adab-Adab Memberi Salam Dalam Rombongan”.
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Ikhwan dan akhwat,
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
Kita masuk pada hadits
dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Ta'ala 'anhu, beliau
berkata, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
ٍيُجْزِئُ عَنْ اَلْجَمَاعَةِ إِذَا مَرُّوا أَنْ
يُسَلِّمَ أَحَدُهُمْ, وَيُجْزِئُ عَنْ اَلْجَمَاعَةِ أَنْ يَرُدَّ أَحَدُهُمْ
"Cukuplah jika ada sekelompok orang
(sebuah jama'ah) jika melewati jama'ah yang lain, (maka cukup salah seorang
dari jama'ah yang lewat tersebut) satu orang memberi salam. (Dan sebaliknya)
Demikian juga jama'ah yang disalami maka cukup satu orang bagi mereka untuk
membalas salam tersebut."
(HR Ahmad dan Al-Baihaqi)
Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu
wa Ta'ala,
Hadits ini sanadnya lemah karena dalam sanadnya ada
seorang rawi yang bernama Sa'id bin Al Khuza'i Al Madani.
Dan dia adalah perawi yang dha'if;
-Al
Imam Al Bukhari menyatakan "fīhi
nazhar".
-Abu
Hatim dan Abu Zur'ah mengatakan "dha'īful
hadits" (haditsnya lemah).
-Daruquthniy
mengatakan "laysa bilqawiy" (orangnya tidaklah kuat).
Oleh karenanya, secara sanadnya hadits ini adalah
lemah.
Akan tetapi Syaikh Al-Albani rahimahullahu
Ta'ala menyebutkan syawahid yang menguatkan hadits ini.
-Syawahid adalah
“Hadits-hadits yang maknanya sama tetapi diriwayatkan dari shahabat-shahabat
yang lain”.
Dan syawahid tersebut seluruh sanadnya
juga lemah.
Oleh karenanya Syaikh Al-Albani mengatakan:
لعل الحديث بهذه الطروق يتوقف فيسير حسنا
"Mungkin dengan banyaknya jalan-jalan
yang lain daripada hadits ini maka hadits ini naik derajatnya menjadi hadits
yang hasan."
Oleh karenanya hadits ini juga dihasankan oleh Syaikh
Al-Bassam dalam kitabnya Taudhihul Ahkam.
Intinya, wallahu a'lam
bishshawab, hadits ini ada yang mendha'ifkan dan ada yang menghasankan.
Hadits ini menjelaskan bahwasanya di antara adab yang
berkaitan dengan memberi salam, yaitu;
-Jika
ada sekelompok jama'ah yang melewati jama'ah yang lain maka cukup yang memberi
salam satu, karena hukumnya adalah fardhu kifayah.
اذا قام به البعض سقط عن الباقين
‘Kalau seorang sudah melakukannya, maka
yang lain tidak perlu lagi/wajib untuk mengucapkan salam”.
Demikian juga dalam hal menjawab salam, jika ada
seorang datang kemudian memberi salam kepada jama'ah "Assalamu'alaykum!",
maka jama'ah tersebut tidak wajib seluruhnya untuk menjawab, tetapi satu pun
sudah cukup.
Akan tetapi kata para ulama mengatakan;
-Seandainya
mereka menjawab seluruhnya maka ini lebih baik, lebih afdhal.
Demikian juga seandainya mereka jama'ah ini seluruhnya
memberi salam dengan suara ramai-ramai "Assalamu'alaykum!".
Maka ini juga lebih afdhal karena hadits: أَفْشُوا السَّلامَ
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa
sallam mengatakan: "Tebarkanlah salam."
(HR Muslim no 81, versi Syarh Shahih Muslim no 54,
dari shahābat Abū Hurairah)
-
Hadits ini umum, yang karenanya boleh siapa saja berhak untuk memberikan salam.
Oleh karenanya jika jama'ah ramai-ramai memberi salam
atau jama'ah ramai-ramai menjawab salam maka ini lebih afdhal.
-
Akan tetapi tidak wajib, yang wajib (adalah) cukup 1 (orang) yang
memberi salam dan wajib 1 (orang) menjawab.
Ini diantara adab salam yang diajarkan oleh Nabi
shallallahu 'alayhi wa sallam dalam hadits ini.
Kemudian ada adab yang lain yang mungkin kita perlu
sampaikan juga.
Dalam Al Qur’an Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ
مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
"Jika kalian diberi salam dengan suatu
salam maka jawablah dengan salam yang lebih baik atau yang semisalnya." (QS An-Nisā: 86)
Ini penting yaa ikhwan dan akhawat, kalau kita bertemu
dengan seorang saudara kita kemudian dia memberi salam "Assalamu'alaykum
warahmatullah wabarakatuh", maka hendaknya kita menjawab dengan
jawaban yang sempurna mengatakan "Wa'alaykumussalam warahmatullahi
wabarakatuh".
Kalau dia mengatakan "Assalamu'alaykum"
(maka) kita bisa jawab: "Assalamu'alaykum" atau
minimal kita tambah mengatakan "Assalamu'alaykum warahmatullah".
-Jadi
kita berusaha menjawab salam sebagaimana apa yang dia sampaikan atau lebih baik
daripada apa yang dia sampaikan. Demikian juga dalam secara lafazh.
Demikian juga dalam hal misalnya saudara kita datang
memberi salam kepada kita dengan wajah tersenyum, dengan memandang kita maka
kita berusaha memandangnya dan kita juga berusaha senyum dengan dia.
⇒
Karena sebagian orang mungkin karena ada keangkuhan dalam dirinya jika ada yang
memberi salam kepada dia maka dia jawab dengan tanpa senyum atau dia menjawab
tanpa melihat orang yang memberi salam kepada dia.
Ini adalah keangkuhan, yaa ikhwan...
Allah mengatakan:
فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
"Jawablah dengan lebih baik atau yang
sama."
• Kalau dia senyum, minimal kita senyum.
• Kalau dia senyumnya berseri, kita berseri-seri.
Harusnya demikian, ini adab yang diajarkan oleh Islam.
Oleh karenanya, seorang berusaha menebarkan salam,
menjalankan sunnah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.
Dalam hadits Rasulullah shallalahu 'alayhi
wa sallam mengatakan:
لا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلا
تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا
فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بَيْنَكُمْ
"Kalian tidak akan masuk surga sampai
kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman kecuali sampai kalian saling
mencintai.
Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang suatu
amalan yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Maka
tebarkanlah salam diantara kalian."
(HR Muslim no 81, versi Syarh Shahih Muslim no 54,
dari shahabat Abu Hurairah)
Maka kita jangan malas untuk memberi salam. (Saat)
ketemu saudara kita, (maka) kita beri salam (atau) kita kirim
salam kepada saudara kita.
Betapa keindahan yang masuk ke dalam hati seseorang
tatkala dikatakan, "Si Fulan memberikan salam kepada engkau"
kemudian kita mengatakan, "Kirim salam balik kepada dia".
“Ini semua
dalam rangka meningkatkan ukhuwah”.
“Maka jangan
angkuh untuk memberi salam dan jangan angkuh juga untuk menjawab salam”.
وبالله التوفيق
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته.
No comments:
Post a Comment