Dr. Firanda Andirja, M.A.
Kitab Bulughul Maram - Kitabul Jami’
Pembahasan 17 - Bab 01’ Adab’
Hadits 15:
“Adab Makan” (Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan)
بسم اللّه
الرحمن
الرحيم
Para ikhwan dan akhwat
yang dirahmati Allah Subhanahu wa
Ta'ala,
َوَعَنْهُ
أَنَّ
رَسُوْلَ
الله صَلَّى
الله
عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ
قَالَ: إِذَا
أَكَلَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَأْكُلْ
بِيَمِينِهِ
وَإِذَا
شَرِبَ
فَلْيَشْرَبْ
بِيَمِينِهِ
فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ
يَأْكُلُ
بِشِمَالِهِ
وَيَشْرَبُ
بِشِمَالِهِ
(أخرجه مسلم)
“Dari Ibnu
'Umar radhiyallahu Ta'ala
'anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alayhi wa sallam bersabda :
"Jika salah seseorang
dari kalian makan, maka makanlah dengan
tangan kanannya dan jika minum
maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya syaithān makan
dengan tangan kirinya dan syaithān
minum dengan tangan kirinya pula."
(HR Imam Muslim nomor
3764 versi Syarh Muslim nomor 2020)
Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu
wa Ta'ala,
Sebagian ulama berpendapat
bahwasannya makan dan minum dengan
tangan kanan hukumnya hanya sekedar sunnah,
tidak sampai pada derajat wajib
karena ini berkaitan dengan masalah adab dan
pengarahan.
Namun pendapat yang benar adalah bahwasanya
makan dan minum dengan
tangan kanan hukumnya adalah
‘WAJIB’, bukan sekedar sunnah,
karena banyak dalil yang menunjukkan hal ini.
PERTAMA
Di antara dalil yang paling kuat adalah hadits
ini, yaitu makan dan minum
dengan tangan kanan dalam rangka
untuk menyelisihi syaithan yang makan dan minum dengan
tangan kiri.
Dan Allah Subhanahu
wa Ta'ala
memerintahkan kita untuk menyelisihi syaithan dan kita
wajib untuk menyelisihi syaithn.
Kata Allah Subhanahu
wa Ta'ala:
يَا
أَيُّهَا
الَّذِينَ
آمَنُوا لَا
تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ
ۚ
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaithan." (QS An-Nur: 21)
Karena di antara sifat syaithan makan dan minum
dengan menggunakan tangan kiri, maka
kita diperintahkan untuk menyelisihinya. Ini juga dalil berkenaan
dengan kita beriman dengan yang ghaib yaitu tentang
syaithan.
Syaithan tidak dapat kita lihat akan tetapi kita meyakini bahwa
syaithan juga makan dan minum dengan
menggunakan tangan kiri.
Di antara dalil yang menguatkan hal ini (bahwa syaithan
makan dan minum) adalah bahwasanya dalam beberapa hadist Rasulullah shallallahu
'alayhi wa sallam yang menyebutkan tentang dampak dari makan dan
minumnya syaithan yaitu buang air.
Seperti dalam hadits disebutkan
bahwasanya ada seseorang di sisi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam
kemudian Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam
mengatakan:
مَا
زَالَ
نَائِمًا
حَتَّى
أَصْبَحَ،
مَا قَامَ
إِلَى
الصَّلَاةِ،
فَقَالَ:
بَالَ الشَّيْطَانُ
فِي أُذُنِهِ.
“Bahwasanya orang tersebut ketiduran sampai pagi hari dan
tidak bangun untuk shalat Shubuh. Maka Rasulullah
shallallahu 'alayhi
wa sallam mengatakan bahwa syaithan telah kencing di telinga orang tersebut (ini sehingga tertidur pulas dan tidak
mendengar adzan shubuh)”. (HR Imam Al-Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwasanya syaithan buang air kecil yang merupakan proses/hasil makan dan minumnya.
Dalam hadits yang lain
Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam menyebutkan
bahwa syaithan buang angin.
Disebutkan bahwasanya tatkala
orang hendak shalat maka syaithan akan mengganggu.
Kata Rasulullah
shallallahu 'alayhi
wa sallam:
إِذَا
نُودِيَ
لِالصَّلاَةِ
، أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ
وَلَهُ
ضُرَاطٌ
”Jika dikumandangkan adzan untuk shalat
maka syaithan pun lari dan dia
memiliki kentut dan buang angin.”
(HR Bukhari no. 583 dari shahabat Abu Hurairah)
Ini juga menujukkan bahwa syaithan makan dan minum
kemudian buang air dan juga buang angin. Kita beriman akan
hal yang ghaib ini.
Jadi yang menunjukkan bahwa makan dan
minum dengan tangan kanan adalah
hukumnya ‘WAJIB’ adalah
karena kita diperintahkan untuk menyelisihi syaithan yang makan dan minum
dengan tangan kiri.
KEDUA
Rasulullah shallallahu
'alayhi wa sallam memerintahkannya secara mutlak.
Contohnya: ketika Rasulullah shallallahu
'alayhi wa
sallam memerintah- kan:
يَا
غُلَامُ
سَمِّ
اللَّهَ
وَكُلْ
بِيَمِينِكَ
"Wahai anak muda, sebutlah
nama Allah dan makanlah dengan
tangan kananmu."
(HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)
KETIGA .
Demikian juga, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam
pernah mendo ‘a kan keburukan bagi
orang yang makan dengan tangan kiri. Dalam
hadits Salamah bin
Al-Akwa radhiyallahu
Ta'ala 'anhu,
أن رجلا
أكل عند رسول
الله صلى الله
علية وسلم
بشماله . فقال :
" كل بيمينك "
قال : لا
أستطيع . قال : "
لا استطعت " ما
منعه إلا
الكبر . قال :
فما رفعها إلى
فيه .
“Ada seorang yang makan di sisi Nabi shallallahu
'alayhi wa sallam dengan tangan
kiri, maka Beliau mengatakan, "Makanlah dengan tangan kananmu."
Kata orang tersebut:
"Saya tidak bisa makan dengan
tangan kanan."
Maka Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam
mendoakan keburukan bagi orang ini, Beliau mengatakan: "Engkau tidak akan
mampu, sesungguhnya tidak menghalanginya kecuali karena kesombongan."
Maka orang ini pun tidak mampu mengangkat
tangan kanannya untuk makan setelah
itu, dia selalu menggunakan tangan kirinya.
(HR Muslim no. 2021)
Kenapa ?
Karena dia tidak
mau menggunakan tangan kanan dan
karena dido'akan keburukan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.
Kalau perkara makan
dengan tangan kanan hanyalah sunnah (tidak
wajib) maka Rasulullah shallallahu
'alayhi wa sallam tidak akan mendo' akan keburukan bagi orang ini.
Ikhwan dan akhwat
yang dirahmati Allah Subhanahu
wa Ta'ala,
Di antara perkara yang perlu kita perhatikan
adalah,
1.
Bahwa yang merupakan perkara ta'abbud (ibadah) adalah makan dan minum
dengan tangan kanan.
Adapun menggunakan sendok atau sumpit untuk makan maka ini
merupakan perkara adat istiadat.
Yang penting, tatkala kita menggunakan sumpit atau sendok tersebut
kita menggunakannya dengan tangan kanan.
Perkara yang perlu saya
ingatkan juga adalah:
2.Mengenai minum dengan tangan kiri.
Kebiasaan sebagian
orang tatkala
sedang makan kemudian merasa tangan kanannya kotor maka dia
pun memegang gelas dengan tangan kiri
kemudian minum dengan tangan kiri
tersebut.
Ini merupakan perkara
yang diharamkan
(tidak boleh),
meskipun tangannya kotor harus memegang
gelas tersebut dengan tangan kanan,
nanti toh gelas tersebut akan dicuci
juga.
Maka, Jangan gara-gara takut gelasnya kotor maka kemudian minum
dengan tangan kiri karena ini
mengikuti cara
syaithan.
3.
Jika seseorang makan dengan menggunakan
dua tangan misalnya, tangan kanannya memegang sendok dan tangan
kirinya memegang garpu.
Maka ingatlah, tangan kiri
hanya sekedar untuk membantu tapi tatkala mengangkat
makanan hendaknya dengan tangan kanan.
"Jangan sampai karena menggunakan garpu dengan tangan
kirinya, kemudian dia makan dengan
tangan kirinya juga, inipun diharamkan oleh para ulama karena mengikuti syaithan".
Demikianlah apa yang bisa kita sampaikan
pada kesempatan kali ini.
وبالله
التوفيق
والهداية
السلام
عليكم ورحمة
اللّه
وبركاته
Sumber :
Group WAG NDI ‘Dirosah Islamiyah’
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad’
No comments:
Post a Comment