11 December 2018

“Adab Makan” (Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan)



 Dr. Firanda Andirja, M.A.
 Kitab Bulughul Maram - Kitabul Jami’ 

 Pembahasan 17 - Bab 01’ Adab
 Hadits 15: Adab Makan” (Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan)

بسم اللّه الرحمن الرحيم

Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala,

َوَعَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ (أخرجه مسلم)

“Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda :
"Jika salah seseorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Sesungguhnya syaithān makan dengan tangan kirinya dan syaithān minum dengan tangan kirinya pula."
(HR Imam Muslim nomor 3764 versi Syarh Muslim nomor 2020)

Para ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala,


Sebagian ulama berpendapat bahwasannya makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya hanya sekedar sunnah, tidak sampai pada derajat wajib karena ini berkaitan dengan masalah adab dan pengarahan.

Namun pendapat yang benar adalah bahwasanya makan dan minum dengan tangan kanan hukumnya adalahWAJIB’, bukan sekedar sunnah, karena banyak dalil yang menunjukkan hal ini.

PERTAMA
Di antara dalil yang paling kuat adalah hadits ini, yaitu makan dan minum dengan tangan kanan dalam rangka untuk menyelisihi syaithan yang makan dan minum dengan tangan kiri.
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk menyelisihi syaithan dan kita wajib untuk menyelisihi syaithn.

Kata Allah Subhanahu wa Ta'ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan."  (QS An-Nur: 21)

Karena di antara sifat syaithan makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri, maka kita diperintahkan untuk menyelisihinya. Ini juga dalil berkenaan dengan kita beriman dengan yang ghaib yaitu tentang syaithan.

Syaithan tidak dapat kita lihat akan tetapi kita meyakini bahwa syaithan juga makan dan minum dengan menggunakan tangan kiri.

Di antara dalil yang menguatkan hal ini (bahwa syaithan makan dan minum) adalah bahwasanya dalam beberapa hadist Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam yang menyebutkan tentang dampak dari makan dan minumnya syaithan yaitu buang air.

 Seperti dalam hadits disebutkan bahwasanya ada seseorang di sisi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam kemudian Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:

مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ، مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ، فَقَالَ: بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ.

Bahwasanya orang tersebut ketiduran sampai pagi hari dan tidak bangun untuk shalat Shubuh. Maka Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan bahwa syaithan telah kencing di telinga orang tersebut (ini sehingga tertidur pulas dan tidak mendengar adzan shubuh)”.  (HR Imam Al-Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwasanya syaithan buang air kecil yang merupakan proses/hasil makan dan minumnya.

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam menyebutkan bahwa syaithan buang angin.

Disebutkan bahwasanya tatkala orang hendak shalat maka syaithan akan mengganggu.

Kata Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam:

إِذَا نُودِيَ لِالصَّلاَةِ ، أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ

Jika dikumandangkan adzan untuk shalat maka syaithan pun lari dan dia memiliki kentut dan buang angin.”
(HR Bukhari no. 583 dari shahabat Abu Hurairah)

Ini juga menujukkan bahwa syaithan makan dan minum kemudian buang air dan juga buang angin. Kita beriman akan hal yang ghaib ini.

Jadi yang menunjukkan bahwa makan dan minum dengan tangan kanan adalah hukumnyaWAJIB’ adalah karena kita diperintahkan untuk menyelisihi syaithan yang makan dan minum dengan tangan kiri.

 KEDUA

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam memerintahkannya secara mutlak.
Contohnya: ketika Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam memerintah- kan:
يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ

"Wahai anak muda, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu."
(HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)

 KETIGA .

Demikian juga, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam pernah mendo ‘a kan keburukan bagi orang yang makan dengan tangan kiri. Dalam hadits Salamah bin Al-Akwa radhiyallahu Ta'ala 'anhu,

أن رجلا أكل عند رسول الله صلى الله علية وسلم بشماله . فقال : " كل بيمينك " قال : لا أستطيع . قال : " لا استطعت " ما منعه إلا الكبر . قال : فما رفعها إلى فيه .

“Ada seorang yang makan di sisi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dengan tangan kiri, maka Beliau mengatakan, "Makanlah dengan tangan kananmu."

Kata orang tersebut: "Saya tidak bisa makan dengan tangan kanan."

Maka Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mendoakan keburukan bagi orang ini, Beliau mengatakan: "Engkau tidak akan mampu, sesungguhnya tidak menghalanginya kecuali karena kesombongan."

Maka orang ini pun tidak mampu mengangkat tangan kanannya untuk makan setelah itu, dia selalu menggunakan tangan kirinya.
(HR Muslim no. 2021) 

Kenapa ? Karena dia tidak mau menggunakan tangan kanan dan karena dido'akan keburukan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.

Kalau perkara makan dengan tangan kanan hanyalah sunnah (tidak wajib) maka Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam tidak akan mendo' akan keburukan bagi orang ini.

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala, Di antara perkara yang perlu kita perhatikan adalah,

1. Bahwa yang merupakan perkara ta'abbud (ibadah) adalah makan dan minum dengan tangan kanan.

Adapun menggunakan sendok atau sumpit untuk makan maka ini merupakan perkara adat istiadat.

Yang penting, tatkala kita menggunakan sumpit atau sendok tersebut kita menggunakannya dengan tangan kanan.

Perkara yang perlu saya ingatkan juga adalah:

2.Mengenai minum dengan tangan kiri.
Kebiasaan sebagian orang tatkala sedang makan kemudian merasa tangan kanannya kotor maka dia pun memegang gelas dengan tangan kiri kemudian minum dengan tangan kiri tersebut.
Ini merupakan perkara yang diharamkan (tidak boleh), meskipun tangannya kotor harus memegang gelas tersebut dengan tangan kanan, nanti toh gelas tersebut akan dicuci juga.

Maka, Jangan gara-gara takut gelasnya kotor maka kemudian minum dengan tangan kiri karena ini mengikuti cara syaithan.

3. Jika seseorang makan dengan menggunakan dua tangan misalnya, tangan kanannya memegang sendok dan tangan kirinya memegang garpu.

Maka ingatlah, tangan kiri hanya sekedar untuk membantu tapi tatkala mengangkat makanan hendaknya dengan tangan kanan.

"Jangan sampai karena menggunakan garpu dengan tangan kirinya, kemudian dia makan dengan tangan kirinya juga, inipun diharamkan oleh para ulama karena mengikuti syaithan".

Demikianlah apa yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini.

وبالله التوفيق والهداية
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته


Sumber :  Group WAG NDI ‘Dirosah Islamiyah’
                 Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

No comments:

Post a Comment